gravatar

Antara Raungan Iblis & Nyanyian Malaikat



Bersimbah darah kebencian
Tapi tak mendapatkan sisi kotor
Dunia menenggelemkan ku kedalam berjuta warna hitam
Lekang karna panasnya hawa hening

Tercabik oleh kekiuasaan tentara kuning
Satu persatu nyawa tercabik dalam lipatan kain
Menerawang kelangit yang tak bersahaja

gravatar

Adamku



Tabir kabut seInci terkuak angin waktu.
Senyum di balik hitammu tlah tersungging pahit.
Langkah panjang kakimupun tlah melangkah jauhkan raga.
Ucapmu sadis leburkan sebuah hati milik sang hawa.
Dalam dingin, mata tak henti buat danau pahit airmata suci sang hawa.

gravatar

Kupu kupu



Kupu-kupu indah bersayap jingga
Takkan pernah menghampiri semut hitam
Dibalik dedaunan kering yang jatuh
Hanya kerlip kunang-kunang mebnjadi harapan dikala malam
Saat sejuta bintang tertutup awan hitam yang menanggis membasahi bumi
Dikala itu tumbuh sekuntum mawar hitam
Diantara tumpukan kesedihan yang membuat
Peri-peri langit mencari sekerlip cahaya untuk bintang hitam

gravatar

Dalam diam



Dalam diam kurangkai semua kata tuk ungkap semua rasa ini.
Dalam diam kusapu tiap butir airmata yang membasahi hati.
Dalam diam ku rajut tiap tanya tuk ungkap semua jawab yang ada.
Dalam diam ku hempas semua teriakan kalbu yang merintih.


gravatar

Beri Waktu Sejenak



Diriku tak bisa kupaksa lagi
Ragaku lelah
Kepalaku tergeletak
Tangan kakiku terkulai
Mataku terpejam
Telingaku telah acuh
Bibirku terkatup
Nafasku pelan teratur
Hanya hatiku yang masih tegap
Awasi otak agar tetap berputar
Tapi apa daya, konsentrasipun perlahan memudar

gravatar

Aku melihat negeri




Aku melihat negeri menuju mati
Tak ada lagi hembusan kedamian
Yang mencengkram jantung anak negeri
Denyut nadi keadilan mulai melemah
Mematikan jiwa-jiwa para pekerja
Jamur-jamur kesangsaraan pun mulai subur
Dipundak sang petaniyang selalu terlihat tegar
Memikul terik cahaya mentari

gravatar

Si kecil berkepala balon




Hidup dengan kodrat kesombongan
Terus-menerus membentengi bangkai hatimu
Lapar akan puji-pujian
Haus akan tahta keangkuhan
Hanya itu yang engkau harapkan
Dari sebuah permainan


Terbaru dari Dunia Puisi

Entri Populer Bulan ini

Views

Powered By Blogger

Network